Batik tentu bukan hal yang asing lagi bagimu. Banyak baju, selimut,
seprai, taplak meja, tas, dan ikat kepala yang meng guna-kan motif batik.
Bahkan, saat ini penggunaan motif batik tidak hanya terbatas pada kain. Motif
batik juga banyak di gunakan untuk benda-benda kerajinan dari bahan kayu,
perak, dan kertas.
Berdasarkan akar budayanya, motif batik dikelompokkan menjadi
dua sebagai berikut.
1. Motif Batik yang Berakar pada Budaya
Keraton Jawa Motif batik ini dikenal dengan istilah batik
Solo-Yogya atau batik klasik. Batik klasik mengandung banyak simbol. Selain itu
ada pembatasan dalam corak dan penggunaannya. Ada jenis motif batik yang hanya
boleh dikenakan oleh raja, misalnya kain dengan motif parang rusak barong danparang.
2. Motif Batik Bebas atau Mandiri
Motif bebas berkembang di luar aturan atau tradisi keraton.
Tidak ada ketentuan khusus dalam pembuatan motif dan pemilihan warna. Oleh
karena itu, corak atau warna batik jenis ini sangat bervariasi. Batik motif bebas
banyak dibuat di daerah Pesisir Utara Jawa dan dae rah pembatikan lainnya di
luar Pulau Jawa, misalnya Kali man tan, Sulawesi, Madura, dan Papua.
Menurut sifatnya ada dua jenis motif batik, yaitu motif
batik geometris dan motif batik nongeometris. Motif non-geometris juga biasa
disebut motif naturalis. Perhatikan contoh motif geometris dan naturalis pada
kain berikut.
B. Berbagai Teknik Membatik
Membatik diartikan sebagai proses pembuatan motif atau ragam
hias pada kain dengan perintangan. Adapun ciri khas batik ialah penggambaran
motif dalam bentuk negatif atau klise. Motif dalam bentukklisedapat diciptakan
dalam berbagai cara. Cara-cara tersebut sebagai berikut:
- merintangi sebagian pola dengan alat canting tradisional (
canting tulis).
- merintangi sebagian pola dengan alat canting cap.
- merintangi dengan pengikatan (teknik celup ikat).
Bagaimana semua teknik tersebut dapat menghasilkan motif
dalam bentuk negatif atau klise? Sebagian motif atau pola batik pada kain
diikat atau ditutup lilin, baik dengan canting tradisional ataucanting cap.
Kemudian, kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Bagian kain yang diikat
atau ditutup lilin tidak akan terkena bahan pewarna. Setelah proses
penghilangan lilin atau ikatan kain dibuka, bagian tersebut tetap berwarna
putih atau berwarna seperti sebelum proses pencelupan. Motif inilah yang
disebut motif dalam bentuk negatif atau klise.
1. Teknik Canting Tulis
Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan
meng-gunakan alat yang disebut canting (Jawa). Canting terbuat dari tem baga
ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujungnya. Canting
berfungsi untuk menoreh-kan cairan malam pada sebagian pola. Saat kain
dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena
warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik membatik tradisional.
2. Teknik Celup Ikat
Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain dengan
cara mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna.
Setelah diangkat dari larutan pewarna dan ikatan dibuka bagian yang diikat
tidak terkena warna.
3. Teknik Printing
Teknik printingatau cap merupakan cara pembuatan motif batik
menggunakan canting cap. Canting cap merupakan ke pingan logam atau pelat
berisi gambar yang agak menonjol. Per mukaan canting cap yang menonjol
dicelupkan dalam cairan malam (lilin batik). Selanjutnya, canting cap dicapkan
pada kain. Canting cap akan me ninggalkan motif. Motif inilah yang disebut
klise. Canting cap membuat proses pemalaman lebih cepat. Oleh karena itu,
teknik printing dapat menghasilkan kain batik yang lebih ba nyak dalam waktu
yang lebih singkat.
4. Teknik Colet
Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet. Motif
yang dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik coletbiasa disebut
juga dengan teknik lukis, meru pakan cara mewarnai pola batik dengan cara
mengoleskan cat atau pewarna kain je nis tertentu pada pola batik dengan alat
khusus atau kuas. Perhatikan proses coletdan contoh motif yang diha silkan
berikut.
C. Apresiasi Terhadap Keunikan Motif Batik
Seni batik merupakan salah satu jenis kesenian khas In do
nesia. Daerah pembuatannya tersebar di hampir seluruh wilayah Nusantara. Tiap
daerah pembatikan memiliki keunikan atau kekhasan. Keunikan tersebut dalam hal
motif atau corak, teknik pembuatan, dan makna simboliknya. Oleh karena itu,
berbicara mengenai batik menjadi hal yang menarik dan tidak pernah ada
habisnya. Dalam subbab ini kita belajar meng apre siasi atau menilai keunikan
motif batik dari beberapa daerah pembatikan, yaitu Jambi, Papua, Solo, dan
Madura.
EmoticonEmoticon