Friday 21 September 2012

Mengenal Allah Melalui Asmaul Husna

Pernahkah kamu menyaksikan gunung yang tinggi? Pernahkah kamu melihat bintang yang berkelap-kelip di langit? Semua itu adalah bukti akan kebesaran Allah.
Allah memiliki nama-nama yang indah yang disebut dengan Asmaul Husna. Nama –nama Allah tersebut menggambarkan sifat-sifat Allah. Asmaul husna tersebut berjumlah 99. Agar doa kita lekas dikabulkan Allah maka kita dianjurkan untuk mengawali doa kita dengan membaca asmaul husna sebelum berdoa.
Pada materi ini akan dibahas 5 asmaul husna. Diharapkan setelah mempelajarinya kamu akan menanamkan sifat-sifat yang terkandung dalam asmaul husna tersebut pada kehidupan sehari-hari. Di antara sifat-sifat Allah yang baik tersebut adalah;

A. Al Mukmin
Al Mukmin artinya yang Maha Memberi Keamanan. Karena Allah yang memberi rasa aman maka Dia pun merasa aman dan tenteram, jauh dari rasa takut dan khawatir.
Sifat Maha Aman Allah adalah mutlak, artinya Dia tidak tergantung pada siapapun dan dalam keadaan apapun. Berbeda dengan manusia yang sering merasa khawatir dan berssedih dengan keamanan dirinya. Manusia merasa aman ketika di rumah maupun bepergian, perasaan itu semua berasal dari Allah. Termasuk alam semesta seisinya ini, semuanya diciptaka oleh Allah, semua diatur dan diawasi oleh Allah sehingga tercipta susana aman dan tenang, tidak berbenturan antara yang satu dengan yang lain.
Manusia diberikan rizki agar aman dari rasa lapar. Manusia diberikan obat-obatan agar aman dari rasa sakit. Manusia sangat membutuhkan suasana aman dan tenang di manapun berada, baik itu sedang di pasar, naik kendaraan, maupun ketika tidur di malam hari.
Demikianlah, hanya Allah yang dapat memberikan dan menjamin rasa aman bagi makhluk-Nya, oleh karena itu, berdoalah hanya kepada Allah untuk memohon perlindungan dan rasa aman dari segala bahaya.


B. Al ‘Azim
Tahukah kamu, gunung apa yang paling tinggi? Binatang apa yang paling besar? Laut manakah yang paling dalam? Tingginya gunung, besarnya seekor binatang, maupun dalamnya lautan, masih dapat diukur manusia sebab ukuran tersebut ada batasannya.
Tahukah kamu, berapa luas alam semesta? Kita hanya mengetahui bahwa alam semesta sangatlah luas, namun kita tidak tahu pasti berapa luas alam semesta ini.
Siapakah yang menciptakan alam semesta seluas ini? Alam semesta diciptakan oleh Allah yang Maha Agung. Allah memiliki sifat Al ‘Adim yang artinya Maha Agung. Keagungan Allah menciptaka langit, bumi, dan segala sesuatu di antara keduanya. Keagungan Allah menggenggam seluruh kehidupan makhluknya.
Keagungan Allah tidak dapat dibandingkan dengan makhluk hasil ciptaan-Nya. Keagungan Allah tidak ada batasnya. Kita sebagai manusia hanya dapat melihat dan wajib mempercayai bahwa Allahlah Yang Maha Agung dan tidak ada yang menandinginya. Kepercayaan tersebut akan muncul jik kita mau dan mampu untuk menghayati makhluk-makhluk-Nya yang ada di alam semesta ini.


C. Al Hadi
Kalian pasti melihat seorang bayi bukan? Entah itu adik kamu sendiri, saudaramu, maupun anak tetangga kamu. Siapakah yang mengajari mereka buang air kecil? Siapa yang mengajari mereka menangis saat merasa lapar? Siapa yang mengajari merek tertawa saat bahagia?
Allah adalah Zat Yang Memberikan Petunjuk. Allah memiliki sifat Al Hadi yang artinya Maha Pemberi Petunjuk. Petunjuk yang diberikan Allah bertingkat-tingkat. Petunjuk Allah pada tingkat pertama ada sejak manusia lahir, misalnya tangis bayi ketika lahir. Petunjuk Allah Allah pada tingkat kedua  adalah panca indra. Sedangkan petunjuk Allah pada tingkat ketiga yaitu akal.
Anak yan masih kecil belum dapat menggunakan akal secara optimal, sehingga mereka belum dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Allah memberikan akalkepada manusia sebagai petunjuk untuk berfikir. Petunjuk Allah pada tingkat keempat atau yang tertinggi adalah hidayah agama. Dengan hidayah Allah manusia tidak akan tersesat selamanya. Dengan hidayah tersebut manusia mau menjadi orang yang beriman dan bertaqwa.
Dengan mengetahui sifat-sifat Allah tersebut maka kita merasa sangatlah lemah dan sangat membutuhkan petunjuk-Nya. Bagi orang yang beriman cukuplah menjadikan Allah sebagai petunjuknya.

D. Al ‘Adlu
Al ‘Adlu artinya Maha Adiltu perkara. Allah tidak pilih kasih dan pang pandang bulu pada setiapmakhluk-Nya. Allah akanmemberi hukuman seadil-adilnya. Apabila seseorang bersalah akan diberihukuman, sebaliknya jila seseorang berbuat kebaikan maka akan diberi pahala. Semua balasan tersebut selalu pas sesuai amal perbuatannya, tidak kurang dan tidak lebih.
Janganlah kita berfikir jika kita berbuat salah akan dapat lolos dari pengawasan Allah. Adapun yang kita perbuat akan diketahui oleh Allah. Jagan pula khawatir akan perbuatan baik kita sebab semua perbuatan baik kita akan diberi pahala oleh Allah.
Dengan adanya sifat adil ini makaseharusnya kita terdoorong untuk berbuat baikdan meninggalkan perbuatan jahat, sebab seluruh amal manusia ada balasannya. Sekecil apapun amal perbuatan kita di dunia, kelak akan diperlihatkan oleh Allah ketika manusia dikumpulkan di padang mahsyar.


E. Al Hakam
Al Hakam artinya Maha Bijaksana.[1] Bijaksana artinya lebih mementingkan kebaikan daripada keruskan. Dia menentukan hukum atau peraturan untuk semua makhluk-Nya di dunia ini. Peraturan Allah adalah peraturan yang palng adil.
Adanya Al Quran merupakan bukti bahwa Allah Maha Bijaksana sebab di dalamnya berisi peraturan-peraturan untukhamba-Nya. Peraturan-peraturan yang ada dalam Al Quran dijelaskan dalamhadis Nabi. Hadis adalah setiap perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi Muhammad.
Orang yang beriman wajib memercayaiketetapan-ketetapan Allah yang ada dalam al Quran dan Hadis tersebut. Salah satu cara untuk beriman terhadap ketetapan tersebut adalah dengan cara menjalankan semua perinah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

[1]Wiyadi, Membina Aqidah Akhlaq 4, Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008


EmoticonEmoticon