Friday, 28 February 2014

Pemanfatan Film Sebagai Media Pembelajaran

Film kartun sebagai media pembelajaran
Pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran selayaknya sayur tanpa garam. Jika dalam sebuah pembelajaran tidak digunakan media pembelajaran maka sudah bisa dibayangkan betapa bosannya peserta didik yang mengikuti pembelajaran tersebut.

Semakin melajunya perkembangan teknologi maka media pembelajaran mengalami kemajuan pula. Jika dulu media pembelajaran hanya memanfaatkan perangkat keras maka kini media pembelajaran yang menggunakan media berupa perangkat lunak pun semakin menjamur.
Film kartun sebagai media pembelajaan
Semakin memasyarakatnya internet ternyata membawa dampak positif dalam dunia pendidikan, khususnya bagi guru dalam menemukan media pembelajaran. Salah satu dari media tersebut adalah film.Untuk memperoleh media pembelajaran seorang guru tidak harus susah payah membuat sendiri. Hanya dengan mendownload dalam waktu beberapa detik saja seorang guru sudah bisa mendapatkan media pembelajaran yang menarik buat peserta didik.


Pemanfaatan film dalam pembelajaran.

Pembelajaran dengan memanfaatkan media film ternyata sangat menarik perhatian siswa. Dengan demikian akan meningkatkan hasil belajar siswa sebagaimana yang diungkapkan Prof. Slameto bahwa peningkatan minat belajar siswa mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa.

Pemanfaatan film dalam pembelajaran tentunya harus menggunakan cara-cara khusus agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal. Cara yang selama ini penulis gunakan adalah dengan menggunakan metode kredit pertanyaan, atau kami menyebutnya dengan metode kreta.

Film kartun sebagai media pembelajaran
Langkah-langkah metode kreta:
1.    Sebelum pemutaran film guru menjelaskan aturan main.
2.    Sebelum film diputar, guru memberikan satu pertanyaan kepada siswa.
3.    Pemutaran film.
4.    Siswa menjawab pertanyaan yang telah diberikan sebelum pemutaran film.
5.    Guru memberikan pertanyaan berikutnya dilanjutkan pengulangan pemutaran film. Demikian terus berulang sampai soal yang disediakan habis.

Dengan metode tersebut diharapkan siswa akan lebih berkonsentrasi untuk menyimak film dan memahami muatan film tersebut. Metode ini tercipta dengan berpijak pada teori ekonomi yang mengatakan bahwa seseorang akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan memberikan pertanyaan sebelum pemutaran film, diharapkan siswa merasa memiliki kebutuhan untuk menjawabnya. Dalam hal ini pertanyaan dianggap sebagai stimulus. Dengan kebutuhan tersebut maka siswa akan bekerja, yaitu dengan cara menyaksikan film secara sungguh-sungguh.

Dalam pemilihan film, seyogyanya dipilih film-film yang sesuai dengan perkembangan usia anak didik. Penulis lebih cenderung memilh film kartun sebagai media pembelajaran sebab menurut hemat penulis anak-anak usia sekolah dasar masih suka dengan film jenis tersebut.

1 komentar so far

Semoga apa yang dicita-citakan sekolah bisa terwujud dengan hasil siswa yang cerdas berbudi pekerti luhur dan bertakwa.
Samsung Galaxy Gear
Samsung Galaxy S
Samsung Galaxy Note 3 Neo
Samsung Galaxy pocket


EmoticonEmoticon