Tuesday, 26 March 2013

Globalisasi, Apa ya?


Pada zaman dahulu seseorang di tempat yang berbeda jika ingin berkomunikasimasih menggunakan alat komunikasi sangt sederhana, misalnya kentongan atau surat pos. Namun saat ini kita dapat berhubungan dengan orang yang berada di luar negeri sekalipun dengan sangat mudah, kita dapat menghubungi mereka menggunakan email, SMS, telepon, dan sebagainya. Inilah salah satu dampak dari globalisasi.

Apakah yang dimaksud dengan globalisasi?
Globalisasi dapat diartikan suatu proses mendunia atau menuju satu dunia.

Apakah dampakpositif dariglobalisasi?
Peristiwa  yang terjadi di dunia dapat kita saksikan secara langsung tanpa  harus  mendatanginya.  Kita dapat berkomunikasi dengan sanak-saudara atau sahabat di negeri yang jauh  melalui alat telekomunikasi. Kita juga dapat menempuh perjalanan jauh hanya beberapa  jam dengan pesawat. Apa yang kita butuhkan dapat dengan mudah kita temui di toko- toko atau supermarket.

Perubahan sosial akibat globalisasi dapat kita saksikan saat ini meliputi beberapa jenis.
1. Makanan
Ditandai dengan berbagai jenis makanan instan. Instan artinya cepat saji. Masyarakat dapat menikmati tanpa harus susah payah membuat dan memasaknya.Tapi bahayanya  adalah zat kimia yang ada di dalamnya, seperti zat pengawet, pewarna, dan perasa.
2. Pakaian
Masyarakat di negara berkembang biasanya suka meniru perkembangan model dari negaramaju, sehingga mendorong industri pakaian berkembang pesat.
3. Perilaku
Berupa pudarnya budaya gotong royong. Hal ini sangat mencolok pada masyarakat di perkotaan. Mereka sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.
4. Gaya hidup
Gencarnya iklan memengaruhi keinginan masyarakat untuk memiliki suatu barang  mutakhir. Orang berlomba-lomba memiliki barang baru guna meningkatkan gengsi.

Adapun dampak negatif adanya globalisasi, antara lain:
1. Orang menjadi sangat individualis
Individualis artinya mementingkan diri sendiri.
2. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa
Misalnya dalam pola berpakaian dan pergaulan. Di mana dalam berpakaian dan bergaul,  terutama pada remaja banyak yang meniru gaya berpakaian dan bergaul orang-orang Barat, seperti memakai anting-anting bagi laki-laki dan lain-lain.
3. Budaya konsumtif
Konsumtif berarti kebiasaan senang menghamburkan uangnya untuk kepentingan yang kurang bermanfaat.
4. Sarana hiburan yang melalaikan dan membuat malas.
Misalnya playstation. Dengan adanya playstation, banyak anak melupakan waktu untuk belajar, membantu orang tua, dan beristirahat.
5. Budaya permisif
Permisif artinya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan dengan sarana canggih. Misalnya: menipu dengan informasi lewat HP. Seperti “Selamat anda  mendapat sebuah mobil Sedan. Untuk pencairan silakan transfer uang  sebanyak  25 juta ke nomer rekening 09995678 di bank Plecit atas nama Koplo.”
6. Menurunnya ikatan rohani
Pada era globalisasi orang banyak yang meninggalkan ibadah dengan alasan sibuk. Orang juga banyak meninggalkan ajaran agama. Mereka hanya mementingkan duniawi  saja.

Bagaimanakah cara menanggulangi pengaruh negatif dari globalisasi?
1.Lingkungan Sekolah
Di sekolah perlu ditekankan pelajaran budi pekerti serta pengetahuan tentang globalisasi. Dengan demikian siswa tidak terjerumus dalam perilaku negatif akibat globalisasi seperti kenakalan remaja atau tawuran antarpelajar. Untuk itu, peranan orang tua, guru, serta siswa sangat diperlukan. Peran serta tersebut dapat diwujudkan dalam kerja sama dan komunikasi yang baik. Misalnya guru dan orang tua selalu mengawasi dan membimbing siswa. Siswa juga harus mematuhi perintah orang tua dan guru. Selain itu, siswa juga harus menerapkan peraturan sekolah dengan disiplin. Hal ini untuk mencegah pengaruh negatif globalisasi masuk ke sekolah

2.Lingkungan Keluarga
Cara yang baik mencegah masuknya pengaruh negatif globalisasi melalui keluarga adalah meningkatkan peran orang tua. Orang tua hendaknya selalu menekankan rasa tanggung jawab pada anak. Orang tua juga menerapkan aturan yang tegas yang harus ditaati setiap anggota keluarga, namun tanpa mengurangi kasih sayang dan perhatian pada anak.

Di samping itu, orang tua juga harus memberi keteladanan. Orang tua harus menjadi contoh yang patut ditiru anak-anaknya. Dan yang tidak kalah pentingnya, berusaha menciptakan komunikasi yang baik antaranggota keluarga.

Bagi anak, juga harus mengembangkan potensi diri ke arah yang positif. Misalnya aktif mengisi waktu luang dengan membaca, berolah-raga, mengikuti kursus-kursus, dan lain-lain. Penerapan perilaku sopan santun juga harus dilakukan anak. Misalnya menghormati dan mematuhi orang tua, menyayangi saudara, membimbing adik, dan lain-lain.

3.Lingkungan Masyarakat dan Lingkungan Keagamaan
Dalam  mencegah  pengaruh  negatif globalisasi masuk kemasyarakat, peran tokoh masyarakat dan agama sangat diperlukan. Mereka harus mampu menjadi contoh bagi umat atau anggota masyara-katnya. Nasihat atau saran-saran yang diberikan tokoh masyarakat atau agama akan membekas dan mampu memengaruhi pola kehidupan masyarakatnya. Bagi anak sendiri, hendaknya aktif mengikuti dan melaksanakan ajaran agamanya dengan disiplin. Misalnya disiplin beribadah.

4.Lingkungan pemerintah dan negara
Pemerintah merupakan salah satu lembaga yang berwenang mengeluarkan peraturan atau hukum, salah satu di antaranya berusaha mencegah masuknya pengaruh negatif globalisasi. Misalnya peraturan yang melarang merokok di tempat umum, larangan minum-minuman keras, larangan mengkonsumsi narkoba, dan lain-lain. Untuk mewujudkannya, pemerintah dapat melakukannya melalui lembaga peradilan, kepolisian, dan lain-lain.[1]



[1] Sarjan dan Agung Nugroho, Pendidikan kewarganegaraan : bangga menjadi insan pancasila 4 untuk SD/MI/ kelas IV/ editor Maryanto.  Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan nasional, 2008.


EmoticonEmoticon