Pernahkah kamu mengamati perkembangan hewan yang hidup di sekitarmu? Bagaimana bentuk dan rupa kucing yang masih kecil? Samakah dengan kucing dewasa? Tahapan-tahapan yang dilalui oleh makhluk hidup secara berkesinambungan sejak lahir sampai mati disebut daur hidup.
Daur hidup pada hewan berbeda-beda antara hewan yang melahirkan dengan hewan yang bertelur. Anak dari hewan yang melahirkan, ketika lahir hampir mirip dengan induknya, yang membedakan mungkin hanyalah bulu dan ukurannya. Sedangkan hewan yang bertelur dibedakan menjadi dua. Pertama, anak hewan yang bertelur ketika menetas hampir mirip dengan induknya, misalnya pada ayam dan burung. Kedua, anak hewan yang bertelur ketika menetas tidak mirip dengan induknya. Untuk dapat menjadi seperti induknya, hewan tersebut mengalami metamorfosis. Metamorfosis merupakan tahap perubahan bentuk yang dialami hewan sejak menetas hingga menjadi hewan dewasa.
Marilah kita pelajari daur hidup hewan, baik yang mengalami metamorfosis maupun yang tidak mengalami metamorfosis.
1. Daur Hidup Tanpa Metamorfosis
Apakah kamu di rumah punya hewan piaraan, misalnya ayam atau kucing? Coba perhatikan anak hewan piaraanmu itu atau anak hewan-hewan yang ada di sekitarmu. Sebagian besar hewan yang ada di sekitar kita mengalami daur hidup tanpa metamorfosis, misalnya ayam. Ayam menghasilkan anak dengan cara bertelur. Telur ayam dierami selama kurang lebih 21 hari agar dapat menetas. Setelah menetas, anak ayam mirip dengan induknya, yang membedakan hanyalah ukuran dan bulunya yang masih halus. Akhirnya, ketika sudah besar, ayam betina menjadi seperti induknya. Ayam jantan menjadi seperti ayam jantan (jago) dewasa.
Kucing merupakan contoh lain hewan yang tidak mengalami metamorfosis. Kucing beranak menghasilkan kucing anakan dengan ukuran tubuh kecil. Bayi kucing matanya belum membuka dan kondisinya lemah. Oleh karena itu, induknya siap menjaga dan melindunginya dari pemangsa lain dan kondisi lingkungan yang membahayakan. Pada usia 3 bulan atau lebih, anak kucing disapih. Pada usia setahun atau lebih anak kucing sudah mencapai dewasa.
2. Daur Hidup dengan Metamorfosis
Berdasarkan prosesnya, terdapat dua macam metamorfosis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
a. Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna memiliki ciri-ciri:
1) saat menetas bentuk hewan jauh berbeda dari induknya,
2) mengalami masa pupa atau kepompong,
3) urutan metamorfosis: telur → larva → pupa → hewan dewasa.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu kupu-kupu, nyamuk, dan lalat.
b. Metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis tidak sempurna memiliki ciri-ciri:
1) saat menetas bentuk hewan sudah mirip induknya,
2) tidak mengalami masa pupa atau kepompong,
3) urutan metamorfosis: telur → hewan muda → hewan dewasa.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu jangkrik, lipas atau kecoak, belalang, dan capung.[1]
a) Daur hidup kupu-kupu
Urutan metamorfosis kupu-kupu adalah telur menetas menjadi ulat, ulat berubah menjadi kepompong. Kemudian kepompong berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu merupakan hewan yang bermetamorfosis secara sempurna.
Tahap awal dalam daur hidup kupu-kupu adalah telur. Kupu-kupu biasanya bertelur sebanyak kurang lebih 200 butir, dan diletakkan di daun. Telur-telur ini diletakkan di daun karena daun adalah sumber makanan bagi ulat yang merupakan hasil tetasan dari telur kupu-kupu. Diharapkan, begitu telur menetas maka makanan sudah tersedia dengan cukup. Telur akan menetas menjadi ulat setelah 2 minggu sampai satu bulan.
Periode ulat memiliki ciri-ciri, yaitu:
1) merugikan banyak orang terutama petani karena makan daun-daunan,
2) ulat mengalami lima kali pergantian kulit,
3) ulat memiliki kelenjar ludah yang nantinya digunakan untuk membentuk kepompong.
Setelah dewasa ulat akan berubah menjadi kepompong. Periode kepompong ini berlangsung selama 2 minggu sampai beberapa bulan. Ada kepompong yang sangat menguntungkan, yaitu kepompong ulat sutera. Serat dari kepompong ulat sutera dapat dibuat kain sutera yang sangat mahal harganya.
Kupu-kupu yang baru muncul, sayapnya masih melipat. Setelah diam beberapa menit, sayap meluas dan kupu-kupu siap terbang. Kupu-kupu akan terbang untuk mencari makanan yang berupa nektar dari bunga. Kupu-kupu akan berkembang biak dan bertelur sehingga terjadilah daur hidup terus-menerus.[2]
b). Daur hidup nyamuk
Nyamuk berkembang biak dengan bertelur. Telur-telur nyamuk biasanya dapat kita temui pada genangan air. Nyamuk juga mengalami metamorfosis sempurna. Telur-telur nyamuk di air akan menetas menjadi jentik-jentik (tempayak). Tahap ini merupakan tahap larva. Dalam bak yang sudah lama tidak dibersihkan, banyak terdapat jentik nyamuk. Selanjutnya, jentik-jentik itu berubah menjadi pupa. Akhirnya, pupa berubah menjadi nyamuk dewasa. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini!
Nyamuk termasuk hewan yang dapat menyebabkan penyakit. Kamu tentu pernah digigit nyamuk, bukan? Pernahkah kamu mendengar penyakit demam berdarah? Penyakit demam berdarah ditularkan nyamukAedes aegypti. Penyakit ini dapat mengakibatkan orang meninggal. Oleh karena itu, jagalah selalu kebersihan rumahmu. Akibatnya, nyamuk tidak suka bersarang di rumahmu.[3]
c). Daur hidup kecoa
pernahkah kamu menemukan telur kecoa? Biasanya, telur-telur tersebut akan kamu temukan pada tumpukan kertas atau dus. Telur tersebut bentuknya seperti kapsul yang berwarna cokelat kehitaman. Biasanya, di sekitar tumpukan tersebut, kamu juga akan menemukan beberapa anak kecoak.
Apakah anak kecoak tersebut memiliki bentuk tubuh yang sama dengan kecoak dewasa? Bagaimanakah perubahan dari telur menjadi kecoak dewasa? Perhatikan Gambar
Mula-mula, telur kecoak akan menetas menjadi nimfa. Nimfa ialah tahapan tubuh hewan muda. Nimfa pada kecoak memiliki bentuk tubuh yang hampir serupa dengan kecoak dewasa, tetapi ukuran nimfa lebih kecil dan belum bersayap.
Dalam perkembangannya, nimfa akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali hingga menjadi kecoak dewasa. Setelah dewasa, kecoak tersebut akan bertelur. Telur tersebut akan menetas. Tahapan perubahan bentuk akan terulang lagi.[4]
d. Daur hidup kucing
Kucing adalah hewan yang menyusui. Oleh karena itu, kucing termasuk hewan mamalia. Kucing berkembang biak dengan cara melahirkan anak. Kucing betina melahirkan anak-anaknya. Kucing yang baru lahir berwarna merah dan berukuran kecil. Bayi kucing yang baru lahir tidak bisa bergerak. Bayi kucing menyusu pada induknya.
Setelah beberapa minggu anak kucing bertambah besar. Warna tubuhnya sudah bervariasi. Kucing remaja bergerak sangat lincah dan mencari makanan sendiri. Setelah beberapa bulan, kucing remaja tumbuh menjadi kucing dewasa. Kucing dewasa bisa melakukan perkawinan sehingga bisa menghasilkan keturunan kembali.[5]
[1]IkhwanS.D., Ilmu Pengetahuan Alam 4, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009, hlm. 47
[2]Rositawaty dan Aris Muharam, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2008, hlm. 51
[3]Sularmi, M.D. Wijayanti, Sains Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas 4 SD/MI, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009, hlm. 54
[4]Rositawaty dan Aris Muharam, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2008, hlm. 55
[5]Aprilia Dan Afifatul Achyar, Ilmu Pengetahuan Alam 4, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009, hlm. 79
EmoticonEmoticon