Sunday 5 August 2012

Kalimah Tayyibah Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun

Pernahkah kalian mendapat musibah dari Allah? Bagaimana perasaanmu saat mendapatkan musibah? Salah satu akhlaq terpuji yang dapat dijadikan ukuran kualitas iman seseorang adalah kesabaran dalam menghadapi musibah. Semakin kuat kesabaran seseorang dalam menghadapi cobaan pertanda semakin kuat iman orang tersebut. Allah memerintahkan kita untuk selalu bersabar dalam menghadapi segala ujian hidup.

Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa saat menghadapi musibah, baik besar maupun kecil, baik kita sendiri yang mendapat musibah ataupun orang lain, maka kita dianjurkan untuk membaca kalimah tayyibah “inna lillahi wa inna ilaihi rajiun”. Kalimat tersebut dinamakan bacaan tarji’. Arti dari kalimat tersebut adalah “sesungguhnya kita adalah milik Allah dan pasti akan kembalikepada-Nya.

Rasulullah telah bersabda yang artinya:
Tidaklah seorang hamba terkena musibah kemudian ia berdoa, “sesungguhnya kita milikAllah dan sesungguhnya kita akan kembali paa-Nya, ya Allah berilah pahala dalam musibah ini dan berilah aku ganti  yang lebih baik daripadanya,” kecuali Allah akan memberikan pahala dalam musibahnya dan Allah memberi ganti yang lebih baik daipadanya.(H.R. Muslim No. 1526).[1]

Jika kita mendapati musibah dan bersabar dengan mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun maka maka Allah akan memberi ganti yang lebih baik. Kalimat ini biasa diucapkan saat ada di antara keluarga, teman, kerabat, tetangga, maupun orang lain meninggal dunia.

Kalimat innalillahi wa inna ilaihi rajiun juga dapat diucapkan ketika kita terkena halangan atau rintangan, misalnya tersandung batu, jatuh, mengalami kecelakaan, dan lain sebagainya. Dengan mengucapkan kalimah tarji’ berarti kita telah bersabar dan ikhlas dengan apa yang telah ditentukan Allah. Dengan kesabaran tersebut kita akan mendapatkan keutamaan dariAllah yang berupa:
1. Derajat kita diangkat di sisi Allah.
2. Dosa-dosa kita diampuni.
3. Diberi ketenangan hati oleh Allah.
4. Diberikan ganti yang lebih baik.
5. Diberikan pahala.

Apa yang harus kita lakukan saat menghadapi musibah?
Tidak ada satupun musibah yang menimpa diri manusia kecuali atas dikehendaki Allah. Kita sering melihat berbagai musibah di televisi, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, gunung meletus, banjir, kecelakaan,dan masih banyak lagi. Bagi orang yang tidak beriman maka merekaakan menganggap bahwa musibah adalah sesuatu yang sangat kejam.

Allah berjanji tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya di luar kemampuan hamba itu sendiri dalam menghadapinya. Allah juga tidak akan mendatangkan musibah jika tidak ada hikmah di balik musibah tersebut. Sebagai umat Islamkita harusyakin bahwa musibah yang diberikan Allah kepada kita pasti ada hikmahnya meskipun terasa sangat berat.

Ada 3 kategori musibah yang diberikan Allah kepada manusia,yaitu:
1. Sebagai cobaan, yaitu diberikan kepada seseorang untuk menguji kualitas keimanannya.
3. Sebagai teguran, diberikan kepada orang beriman yang melakukan kesalahan.
2. Sebagai azab, diberikan kepada orang yang selalu berbuat maksia kepada Allah.

Jika melihat ketiga kategori tersebut, sebagai seorang muslim jika mendapat musibah maka seharusnya kita dapat mawas diri saat mendapatkan musibah. Dengan demikian maka kita akan selalu tetap berlaku dijalan Allah yang lurus.

[1][1]Wiyadi, Membina Akidah dan Akhlaq untuk Kelas IV MI, Solo: Tiga Serangkai, 2009, hal. 2

2 komentar

Assalamu'alaikum wr wb.
Salam kenal dari Pekalongan, Ibu.

Assalamualaikum, terima kasih atas artikel ny Mas, Sangat bermanfaat untuk dipelajari maknanya.
Wassalam.


EmoticonEmoticon