Monday 16 April 2012

Mengapa Manusia Memerlukan Rangka Tubuh?

 Apakah kamu suka bermain layang-layang? Tahukah kamu, bagaimanakah proses pembuatan layang-layang? Kertas ataupun plastik yang semula bisa dilipat dan diremas-remas akan menjadi kaku dan berbentuk setelah diberi kerangka. Kerangka layang-layang terbuat dari beberapa buluh bambu yang diikat dengan benang. Fungsi dari kerangka adalah memberi bentuk dan membuat kaku layang-layang.
Bagaimana dengan manusia? Mengapa kita bisa berdiri tegak? Mengapa bagian antara siku dan pergelangan tangan kita tidak bisa dilipat? Sebab kita memiliki kerangka tubuh berupa tulang yang ada di dalam badan kita. Tidak percaya? Kepala kita jika dipegang terasa keras, demikian juga dada, tangan dan kaki.
Apakah rangka tubuh manusia itu?
Kerangka adalah tulang yang tersusun secara rapi di dalam tubuh.[1]Dalam tubuh kita terdapat tulang keras, misalnya tulang kaki dan tangan. Selain itu, ada pula tulang yang lentur. Coba rabalah hidung dan telingamu. Tulang-tulang tersebut dinamakan tulang rawan. Bentuk tulang-tulang pada rangka tidak sama. Ada yang berbentuk pipa, pipih, dan ada pula yang tidak beraturan. Contoh tulang yang berbentuk pipa terdapat pada tulang betis, tulang kering, tulang paha, dan tulang lengan. Tulang yang berbentuk pipih terdapat pada tulang ekor. Adapun tulang yang tidak beraturan bentuknya terdapat pada tulang panggul.[2]Rangka manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu rangka kepala atau tengkorak, rangka badan dan rangka anggota gerak.
Fungsi rangka tubuh.
Fungsi rangka manusia secara umum adalah memberi bentuk dan menegakkan tubuh, alat gerak pasif, tempat pembentukan sel-sel darah, tempat melekatnya otot rangka, serta melindungi organ dalam. Adapun fungsi dari masing-masing bagian rangka adalah sebagai berikut:
1.       Rangka kepala. Disebut juga tengkorak. Rangka ini berbentuk bulat, tersusun dari tulang-tulang pipih. Tulang-tulang tersebut bersatu membentuk sendi namun tidak dapat digerakkan kecuali tulang rahang. Tulang kepala merupakan jenis tulang keras. Berdasarkan letaknya rangka kepala dibagi menjadi dua, yaitu rangka tengkorak bagian depan atau wajah dan rangka tengkorak bagian belakang atau tempurung kepala yang berfungsi melindungi otak.


2.       Rangka badan. Rangka ini terdiri dari tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang panggul,dan tulang gelang bahu. Rangka badan berfungsi melindungi bagian tubuh yang penting. Misalnya, jantung, paru-paru, hati, lambung, dan ginjal. Tanpa adanya rangka badan, organ tubuh tidak dapat berfungsi.


3.       Rangka anggota gerak. Rangka ini berfungsi untuk melakukan banyak gerak. Rangka anggota gerak terdiri dari tangan dan kaki. Bentuk rangka tangan dan rangka kaki yang memanjang disusun oleh tulang-tulang yang berbentuk pipa dan keras. Masing-masing tulang dihubungkan dengan sendi sehingga dapat bergerak. Gerakan pada tangan dan kaki berbeda-beda.[3]



Fungsi tulang berdasarkan bentuknya.
1.       Tulang pipa. Rongga pada tulang pipa berisi sumsum kuning. Sumsum kuning ini banyak mengandung lemak. Sumsum kuning dapat berfungsi sebagai cadangan makanan. Pada  ujung-ujung tulang pipa yang mengembung, di dalamnya terdapat rongga-rongga kecil yang berisi sumsum merah. Sumsum merah ini berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah.
2.       Tulang pendek. Di dalamnya hanya terdapat rongga-rongga kecil berisi sumsum
merah. Tulang-tulang yang termasuk tulang pendek antara lain tulang belakang, tulang pergelangan tangan, dan tulang pergelangan kaki.
3.       Tulang pipih. Tulang ini berbentuk pipih. Sama halnya dengan tulang pendek, tulang pipih berfungsi sebagai tempat pembentukan sel-sel darah. Hal ini disebabkan dalam tulang pipih terdapat rongga-rongga kecil yang berisi sumsum merah. Tulang yang termasuk ke dalam tulang pipih, antara lain tulang rusuk, tulang dada, dan tulang tengkorak kepala.[4]


[1]Mulyati Arifin, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk Kelas 4, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009, hal. 13
[2]Ibid, hal. 4
[3]Sularmi, dkk, Sains Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009, hal. 7
[4]S. Rositawaty, dkk, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hal. 7


EmoticonEmoticon